Asesmen diangnostik kognitif di kurikulum merdeka adalah hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru. Terkadang guru bingung harus mulai dari mana ketika akan menyampaikan suatu materi. Karena tidak tahu kemampuan awal siswanya.
Meskipun tampak sederhana dan mungkin tidak terlalu penting, nyatanya ketika guru melakukan asesmen diagnostik kognitif, guru akan memiliki waktu yang baik dan efisien saat memberikan materi kepada siswanya.
Mengapa bisa begitu ? Dengan melakukan asesmen diagnostik, guru bisa mengetahui kemampuan dasar siswa pada topik / bab / materi sebuah mata pelajaran. Maksudnya adalah, apakah seorang siswa atau sekelompok siswa telah memiliki kemampuan dasar sebelum masuk pada materi tertentu ?
Misalnya, saat akan memasuki materi perkalian bilangan puluhan pada mata pelajaran Matematika, apakah siswa telah mampu melakukan perkalian bilangan satuan ? atau mungkin malah ada sebagian siswa yang masih belum menguasai operasi penjumlahan bilangan sederhana.
Nah, disinilah pentingnya asesmen diagnostik kognitif. Guru bisa mengetahui dan memetakan, siswa mana yang masih belum siap dan siswa mana yang sudah siap menerima materi perkalian bilangan puluhan.
Tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah
- Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa,
- Menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan kompetensi rata-rata siswa,
- Melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi,
- Memberikan kelas matrikulasi kepada siswa yang kompetensinya masih dibawah rata-rata.
- Persiapan.
- Rencanakan pelaksanaan asesmesn diagnostik kognitif bersama dengan siswa.
- Siapkan materi asesmen sesederhana mungkin dengan sesuai kompetensi dasar yang telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
- Buatlah pertanyaan sederhana dengan menggunakan komposisi 1:3:1. Artinya adalah
- 1 pertanyaan untuk satu capaian pembelajaran atau topik saat ini.
- 3 pertanyaan untuk topik yang sama pada satu jenjang sebelumnya.
- 1 pertanyaan untuk topik yang sama pada dua jenjang sebelumnya.
- atau guru bisa menyesuaikan komposisinya sesuai kebutuhan.
- Pelaksanaan,
- Berikan asesmen diagnostik kognitif kepada semua siswa, baik yang melaksanakan pembelajaran di kelas secara luring, maupun yang melaksanakan pembelajaran di rumah secara daring.
- Tindak Lanjut.
- Lakukan pengolahan hasil asesmen dengan membuat rata-rata kelas dan menyimpulkannya menjadi tiga kategori, misalnya kategori "Paha, Utuh", "Paham Sebagian" dan kategori "Tidak Paham".
- Kelompokkan siswa berdasarkan kategori dengan mengikuti aturan sebagai berikut
- Kelompok siswa dengan rata-rata kelas akan melaksanakan pembelajaran dengan TP dan ATP sesuai fasenya.
- Kelompok siswa dengan nilai dibawah rata-rata akan melaksanakan matrikulasi atau pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi.
- Kelompok siswa dengan nilai diatas rata-rata akan melaksanakan pembelajaran dengan pengayaan.
Komentar
Posting Komentar